NPM : 57414118
Kelas : 3IA17
Bab 2 Teori Konsep Visualisasi Data
Visualisasi
data? mungkin kita sedikit familiar dengan kata tersebut terutama untuk orang
yang bergelut dalam dunia komunikasi dan teknologi, dan juga dunia bisnis,
visualisasi data merupakan bentuk informasi data dalam bentuk visualisasi. Lalu
apakah fungsi dari visualisasi data ?meskipun terkadang banyak orang
mengandalkan intuisi dalam pengambilan keputusan, nyatanya masih sangat
dibutuhkan data dan masih bertumpu kepada data dalam pengambilan keputusan.
Para manajer memakai data penjualan misalnya untuk memutuskan apakah satu dua
bulan ke depan produksi ditingkatkan atau malah dikurangi. Atau mungkin untuk
hal lainnya yang lebih sederhana dalam pembelian barang online mungkin kita
akan melihat data penjualan si penjual untuk melihat bahwa kualitas barang yang
dijual memuaskan atau tidak karena jika si penjual menjual barang tapi tingkat
penjualannya sedikit mungkin kita ragu untuk membeli pada penjual tersebut.
Melihat
fakta diatas jelas bahwa data masih sangat dibutuhkan untuk mebuat sebuah
keputusan. Aspek penting agar mudah dalam memutuskan sebuah keputusan
dibutuhkan data yang mudah dipahami. Akan sangat menghabiskan waktu jika harus
memahami dan mencerna sebuah data yang diterima.
Dalam
konteks inilah, dibutuhkan sebuah penyajian data yang mudah dipahami, dengan
visualisasi data penyajian data sangat berkontribusi, dengan sebuah syarat
bahwa validitas data sudah tidak diragukan lagi.
Penyajian
data biasanya dalam bentuk tabel memang cukup banyak dipakai, namun terkadang
tidak memudahkan pembaca untuk mengetahui segera apa poin penting yang dapat
disimpulkan dari kumpulan data yang tersaji. Dibutuhkan sebuah visualisasi data
dalam bentuk/format lainnya seperti dalam bentuk sebuah gambar dari sebuah data
dengan berbagai format penyajian yang sesuai.
Ketika
infografis semakin mudah dipahami dan diakrabi oleh banyak orang, bukan
terbatas pada isi dan manfaat, visualisasi data menjadi semakin menarik karena
memberikan desain dan tampilan yang membuat orang lebih tertarik untuk membaca
karena tampilan yang tidak membosankan.
Tentu
saja, visualisasi data bukan dimaksudkan untuk menyenangkan mata. Karena bagus
dalam visualisasinya, tapi tetap pesan dan manfaat harus yang lebih utama
karena pada umumnya data memberikan sebuah informasi yang berguna, karena
tujuan pokok visualisasi data adalah untuk memberikan atau mengkomunikasikan
data secara jelas, mudah, dan efektif melalui sarana grafis.
Nah,
jika masih berkutat dengan penyajian data gaya konvensional, kini saatnya
mencoba membuat visualisasi data karena memang banyak sekali manfaatnya.
1.1 Visualisasi data
Visualisasi
data dilihat oleh banyak bidang ilmu sebagai komunikasi visual modern.
Visualisasi data tidak berada di bawah bidang manapun, melainkan interpretasi
di antara banyak bidang misalnya, terkadang dilihat sebagai cabang modern dari
statistik deskriptif oleh beberapa orang, tetapi juga sebagai dasar alat
pengembangan oleh yang lain. Visualisasi data mengikutkan pembuatan dan kajian
dari representasi visual dari data, artinya informasi yang telah diabstraksikan
dalam bentuk skematis, termasuk atribut atau variabel dari unit informasi.
Tujuan
utama dari visualisasi data adalah untuk mengkomunikasikan informasi secara
jelas dan efisien kepada pengguna lewat grafik informasi yang dipilih, seperti
tabel dan grafik. Visualisasi yang efektif membantu pengguna dalam menganalisa
dan penalaran tentang data dan bukti. Ia membuat data yang kompleks bisa
diakses, dipahami dan berguna. Pengguna bisa melakukan pekerjaan analisis
tertentu, seperti melakukan pembandingan atau memahami kausalitas, dan prinsip
perancangan dari grafik contohnya, memperlihatkan perbandingan atau kausalitas
mengikuti pekerjaan tersebut. Tabel pada umumnya digunakan saat pengguna akan
melihat ukuran tertentu dari sebuah variabel, sementara grafik dari berbagai
tipe digunakan untuk melihat pola atau keterkaitan dalam data untuk satu atau
lebih variabel.
Visualisasi
data adalah seni dan sains. Laju di mana data dikeluarkan telah meningkat,
dipicu oleh meningkatnya ekonomi berbasis informasi. Data yang dibuat oleh
aktivitas internet dan sejumlah sensor yang makin bertambah dalam lingkungan,
seperti satelit dan kamera jalan, disebut sebagai "Big data".
Pemrosesan, analisa dan mengkomunikasikan data tersebut menciptakan berbagai
tantangan analisis bagi visualisasi data. Bidang ilmu data dan pelakunya yang
disebut ilmuwan data telah muncul untuk membantu mengatasi tantangan tersebut.
Visualisasi
data mengacu pada teknik yang digunakan untuk mengkomunikasi data atau
informasi dengan membuatnya sebagai objek visual misalnya, titik, garis, atau
batang dalam grafik. Tujuannya yaitu untuk mengkomunikasikan informasi secara
jelas dan efisien kepada pengguna. Ia merupakan salah satu tahap dalam analisis
data atau ilmu data. Menurut Friedman (2008) "tujuan utama dari
visualisasi data adalah untuk mengkomunikasikan informasi secara jelas dan
efektif dengan cara grafis. Bukan berarti visualisasi data harus terlihat
membosankan supaya berfungsi atau sangat canggih supaya terlihat menarik. Untuk
memaparkan ide secara efektif, bentuk estetis dan fungsionalitas harus
berbarengan, menyediakan wawasan bagi kumpulan data yang kompleks dan jarang
dengan mengkomunikasikan aspek-aspek kunci dengan cara yang intuitif. Namun
perancang terkadang gagal mencapai keseimbangan antara bentuk dan fungsi,
menciptakan visualisasi data yang menawan yang gagal menyediakan tujuan
utamanya untuk mengkomunikasikan informasi.
Tampilan grafis yang efektif :
1. Memperlihatkan data
2. Mendorong penglihat untuk berpikir
tentang substansi bukan metodologi, rancangan grafik, teknologi dari produksi
grafik atau hal lainnya
3. Menghindari pengelabuan terhadap apa
yang dikatakan oleh data
4. Memberikan banyak angka dalam ruang
yang kecil
5. Membuat kumpulan data yang besar
koheren
6. Mendorong mata untuk membandingkan
berbagai bagian berbeda dari data
7. Membuka data pada beberapa tingkat
kerincian, dari gambaran umum sampai struktur terakhir
8. Melayani sebuah tujuan yang jelas:
deskripsi, eksplorasi, tabulasi atau dekorasi
9. Mecara dekat berintegrasi dengan
statistik dan deskripsi verbal dari sebuah kumpulan data.
Pada
buku ini menjelaskan visualisasi data yang terdapat pada google chart dan hanya
terbatas pada visualisasi data dalam bentuk/format sankey, scatter, dan
stepped. Sebelum masuk kepada penjelasan ketiga format yang tersebut akan lebih
baik jika kita memahami apa itu google chart, apa kegunaan google chart, dan
apa saja yang terdapat didalamnya, berikut akan dibahas menganai google chart.
1.2 Google API
Google
API berarti kode program (yang disederhanakan) yang dapat kita tambahkan pada
aplikasi atau web kita untuk mengakses / menjalankan / memanfaatkan fungsi atau
fitur yang disediakan Google.
Google
menyediakan berbagai API (Application Programming Interface) yang sangat
berguna bagi pengembang web maupun aplikasi desktop untuk memanfaatkan berbagai
fitur yang disediakan oleh google, misalnya : AdSense, SearchEngine,
Translation, Google Chart maupun YouTube.
Misalnya saja kita bisa menambahkan
fitur Google Map pada website kita.
Ada banyak API yang disediakan oleh
Google, beberapa diantaranya adalah:
1. Language API: untuk memanfaatkan
fitur translation yang dimiliki Google.
2. Earth API: memanfatkan fitur yang
ada pada Google Earth
3. Javascript API
4. Maps API: memanfaatkan fitur yang
ada pada Google Maps
5. Search API: memanfaatkan fitur
pencarian pada Google Search
6. Visualization API: membuat grafik
maupun chart dengan Google API
7. YouTube API: memanfaatkan fitur yang
ada pada YouTube misalnya untuk pencarian video
8. Dan begitu juga Google Chart API
yang digunakan untuk membuat sebuah grafik.
Pada buku ini kita akan membahas
mengenai google chart.
1.3 Google Chart API
Google
Chart API adalah alat yang memungkinkan orang dengan mudah membuat grafik dari
beberapa data dan menanamkan dalam sebuah halaman web. Google menciptakan PNG
gambar grafik dari data dan parameter format dalam permintaan HTTP. Banyak
jenis grafik yang didukung, dan dengan membuat permintaan ke tag gambar, orang
hanya dapat mencakup grafik dalam halaman web.
Awalnya
itu adalah perangkat internal untuk mendukung embedding cepat grafik dalam
aplikasi Google sendiri (seperti Google Finance misalnya). Yang mungkin akan
menjadi alat yang berguna untuk untuk pengembang web.
Secara resmi diluncurkan pada
tanggal 6 Desember 2007.
Google
Charts menawarkan visualisasi data yang sangat baik, mulai dari jenis grafik
yang sederhana hingga kompleks. Google Charts dibangun menggunakan teknologi
Javascript dan HTML5/SVG sehingga memiliki kompatibilitas yang sangat baik
dengan browser masa kini. Tentu saja, library ini berlisensi terbuka dan dapat
diunduh secara gratis. Sumber data dari library ini tidak hanya berasal dari
bahasa pemrograman seperti PHP, ASP dan JSP namun juga dapat berasal dari
aplikasi Google Spreadsheets, Google Fusion Tables dan pihak ketiga seperti
SalesForce.
Ada banyak alasan untuk memilih
Google Chart API atas metode lain seperti Flash atau Flex grafik.
·
Jika
biasanya kita harus mengunduh modul-modul yang berisi class-class atau function
program dalam pembuatan grafik API maka pada google chart ini kita tidak perlu
melakukan hal itu, tetapi kita hanya memodifikasi string URL untuk membangun
sebuah grafik.
·
Ringan,
dapat diandalkan, tidak perlu untuk perpustakaan sisi server atau modul
tambahan.
·
Sederhana
untuk memperluas dan menerapkan dalam kerangka Drupal.
·
Memori
ramah.
Saat ini, terdapat beberapa model
format dalam pembuatan google chart diantaranya :
Area Chart
Line Chart
Bar Chart
Pie Chart
Bubble Chart
Donut Chart
Geo Chart
Scatter Chart
Column Chart
Histogram Chart
Combo Chart
Stepped Chart
Org Chart
Treemap Chart
Table Chart
Timeline Chart
Gauge Chart
Candlestick Chart
Sankey Chart
Dari contoh chart diatas pada buku
ini akan di jelaskan hanya sankey chart, stepped chart, dan scatter chart.
1.4 Sankey Chart
Sebuah
Sankey Chart adalah visualisasi yang digunakan untuk menggambarkan aliran dari
satu set nilai yang lain. Hal-hal yang terhubung disebut node dan koneksi
disebut link. Lebar panah atau garis digunakan untuk menunjukkan besaran
jumlah, semakin besar panah, semakin besar jumlah aliran. panah aliran atau
garis dapat menggabungkan bersama-sama atau membagi melalui jalur di setiap
tahap proses. Warna digunakan untuk membagi diagram ke dalam kategori yang
berbeda atau untuk menunjukkan transisi dari satu keadaan dari proses yang
lain.
Biasanya,
Sankey Chart digunakan untuk menunjukkan transfer energi, uang atau materi,
dapat juga digunakan untuk menunjukkan aliran proses sistem yang terisolasi.
Contoh Penjelasan
Pada
tabel tersebut ada beberapa energy yang berbeda dan digunakan warna yang berbeda
sebagai perbedaan antar energy dan terlihat lebar dan arah panah. Pada diagram
diatas memberikan informasi/penjelasan energy yang masuk 100% kemudian energy
yang keluar sebesar 43.2% dimana energy yang keluar tersebut yaitu energy
formalin keluar sebesar(28.1%), energy termal dari reformasi uap sebesar
(6.2%), energy termal dari sintesis formalin sebesar (3.6%), energy gas murni
sebesar (2.8%), dan energy termal dari sintesis methanol sebesar(2.5%) sehingga
jumlah energy yang keluar sebesar (43.2%). Serta sisanya terdiri dari
sisa/hilang proses sintesis energy gas sebesar (25.0), proses sintesis energy
methanol sebesar (21.7), dan proses sintesis energy formalin sebesar (10.1).
sehingga jika digabungkan menjadi 100%. Warna merah menunjukan hilang energy
dari proses sintesis.
1.4.1 Sejarah Sankey Chart
Diagram
Sankey dinamai Irlandia Captain Matthew Henry Phineas Riall Sankey, yang
menggunakan jenis ini diagram pada tahun 1898 di angka klasik (lihat gambar)
menunjukkan efisiensi energi dari mesin uap. Sedangkan grafik pertama dalam
warna hitam dan putih hanya digunakan untuk menampilkan satu jenis aliran
(misalnya uap), menggunakan warna untuk berbagai jenis arus telah menambahkan
derajat lebih kebebasan untuk diagram Sankey.
Salah
satu diagram Sankey paling terkenal adalah Charles Minard ini Peta Kampanye
Rusia Napoleon tahun 1812. Ini adalah peta aliran, overlay diagram Sankey ke
peta geografis. Ini diciptakan pada tahun 1869, sehingga benar-benar mendahului
Sankey ini 'pertama' Sankey diagram 1898.
1.5 Scatter Chart
Scatter
Chart atau Diagram Pencar adalah diagram yang menunjukkan tingkat hubungan
(korelasi) di antara 2 faktor, melakukan pengujian terhadap seberapa kuatnya
hubungan antara 2 (dua) variabel serta menentukan jenis hubungan dari 2 (dua)
variabel tersebut apakah hubungan Positif, hubungan Negatif ataupun tidak ada
hubungan sama sekali. Bentuk dari Scatter Chart adalah gambaran grafis yang
terdiri dari sekumpulan titik-titik (point)dari nilai sepasang variabel
(Variabel X dan Variabel Y). Scatter Chart sering disebut juga dengan Scatter
Chart, Scatter plot, Scattergram dan Scatter graph.
Bentuk
sederhana dari Scatter Chart hanya terdiri dari plot data bivariate
(berpasangan), yaitu untuk menggambarkan hubungan antara dua variabel. Scatter
Chart sangat berguna untuk mendeteksi korelasi (hubungan)antara dua variable
(faktor), sekaligus juga memperlihatkan tingkat hubungantersebut (kuat atau
lemah). Scatter Chart juga menjadi dasar pembuatan chart yang sering digunakan
dalam peramalan.
Pada
pemanfaatannya, Scatter Chart membutuhkan data berpasangan sebagai bahan baku
analisisnya, yaitu sekumpulan nilai x sebagai faktor yang independen
berpasangan dengan sekumpulan nilai y sebagai faktor dependen.
Artinya, bahwa setiap nilai x yang didapatkan
memberi dampak pada nilai y. Contohnya :
Diperoleh data bahwa ada hubungan
antara banyaknya complain (x) dengan jumlah retur barang (y) :
x = 5 y = 50 eks.
x = 10 y = 120 eks.
x = 12 y = 150 eks. dst.
Melalui
penggambaran data tersebut dalam Scatter Chart, akan dapat dilakukan analisa
lebih lanjut, sejauhmana antara faktor x dan y memiliki korelasi, yang dalam
hal ini direpresentasikan sebagai nilai r (rho), yaitu nilai yang menunjukkan
tingkat keeratan hubungan antar faktor tersebut. Dikatakan kedua faktor itu
berhubungan sangat erat bila nilai rho mendekati angka + 1. Di samping itu,
juga akan dapat disimpulkan kecenderungan arah korelasitersebut (positif atau
negatif).
Korelasi
memiliki kecenderungan positif bila setiap pertambaha faktor x menyebabkan
pertambahan faktor y, sebaliknya kecenderungan negatif bila setiap pertambahan
menyebabkan pengurangan faktor y.
hubungan antara dua faktor, dengan
menggunakan Scatter Chart, yaitu :
1. Hubungan antara keluhan pelanggan
dengan lamanya transaksi.
2. Hubungan antara frekuensi pameran
dengan peningkatan volume penjualan.
3. Hubungan antara jumlah BPKB yang
tidak diambil dengan akumulasi denda.
4. Hubungan antara jumlah pertemuan QCC
dengan banyak tema.
5. Hubungan antara frekuensi
keterlambatan pengiriman barang dengan jumlah keluhan pelanggan.
6. Hubungan antara kecepatan Mesin
dengan Kualitas Produk.
7. Hubungan antara Jumlah Tenaga Kerja
dengan Output yang dihasilkan.
8. Hubungan antara Jumlah Jam kerusakan
mesin dengan tingkat kecacatan yang terjadi.
9. Hubungan antara Total Jam Lembur
dengan tingkat absensi Tenaga Kerja.
10. Hubungan antara Absensi dengan
tingkat kerusakan produk.
Dengan menggambar Scatter Chart,
maka akan dapat diketahui :
1. Apakah ada hubungan di antara kedua
faktor ?
2. Bagaimana Trend atau Kecenderungan
hubungan tersebut ?
3. Tujuan penggunaan Scatter Chart
4. Menguji bagaimana kuatnya hubungan
antara dua variabel,
5. Menentukan jenis hubungan dari dua
variabel itu, apakah po
6. Memastikan ³firasat´ akan hubungan
sebab-akibat langsung antara jenis-jenis variable.sitif, negatif dan tidak ada
hubungan.
Contoh grafik scatter plot bisa
dilihat seperti gambar dibawah ini !
Gambar
di atas adalah scatter plot antara prosentase kepemilikan mobil pada suatu kota
di Amerika Serikat dengan pendapatan rumah tangga. gambar 1 menunjukkan bahwa
peningkatan prosentase kepemilikan mobil juga diikuti oleh pendapatan rumah
tangga
Keeratan Hubungan
jika
scatter plot membentuk pola yang menyerupai garis lurus seperti pada gambar 2, mengindikasikan
bahwa ada hubungan yang erat antara variabel 1 dengan variabel 2. hubungan yang
membentuk garis lurus biasa disebut dengan hubungan linier. hubungan linier
bisa bisa membentuk hubungan yang positif dan negatif.
Hubungan Positif
jika
plot yang terjadi seperti pada gambar 3, maka variabel 1 dan variabel 2
menunjukkanhubungan yang positif. Peningkatan yang terjadi pada variabel 1 juga
diikuti peningkatan padavariabel 2. dan jika variabel 1 mengalami penurunan,
variabel 2 juga mengalami penurunan bahasa mudahnya adalah kalau naik ya naik
semua dan kalau turun ya turun semua
Hubungan Negatif
jika
plot yang terjadi seperti pada gambar 4, maka variabel 1 dan variabel 2
menunjukkanhubungan yang negatif. Peningkatan yang terjadi pada variabel 1
diikuti penurunan oleh variabel 2. dan jika variabel 1 mengalami penurunan,
variabel 2 akan mengalami peningkatan. bahasa mudahnya adalah kalau satunya
naik yang lain turun dan kalau satunya turun maka yanglain akan naik
Hubungan Yang Rendah
jika
plotnya menyebar seperti pada gambar 5, maka bisa disimpulkan bahwa hubungan
antara variabel 1b dengan variabel 2 sangatlah kecil atau tidak ada hubungan.
Hubungan Non-Linier
Selain
hubungan linier, kita juga bisa melihat hubungan yang lain seperti hubungan non
linier.
plot yang terjadi membentuk curva seperti
gambar 6, maka diindikasikan terjadi hubungannon linier antara 2 variabel.
Penyebaran Data
Data Melebar
Data Mengumpul
Scatter
plot juga bisa digunakan untuk melihat penyebaran data. Apakah data menyebar
ataukah mengumpul disuatu area.
Outlier
Scatter
plot juga bisa menunjukkan kita adanya outlier. 0utlier adalah data yang
ekstrim yang kemungkinan dihasilkan dari situasi yang tidak normal. kebanyakan
peneliti akan mengambil data outlier ini untuk diteliti lebih lanjut.
1.5.1 Langkah-Langkah Membuat
Scatter Chart (Diagram Tebar)
Berikut ini merupakan
Langkah-langkah yang diperlukan dalam membuat Scatter Chart (Diagram Pencar) :
·
Pengumpulan
data Lakukan pengumpulan sepasang data X dan Y yang akan dipelajari hubungannya
kemudian masukkanlah data tersebut ke dalam sebuah Tabel. Usahakan pengumpulan
pasangan data melebihi 30 pasangan data (n > 30) agar tingkat
ke-akurasi-annya lebih tinggi.
·
Pembuatan
Sumbu Vertikal dan Sumber Horizontal Tentukanlah nilai Maksimum dan nilai
Minimum dari kedua data variabel X dan Y tersebut kemudian buatlah sumbu
Vertikal dan sumbu Horizontal beserta skalanya sesuai dengan nilai Maksimum dan
Nilai Minimum yang didapat.
·
Penebaran
(Plotting) data Lakukanlah Penebaran data (data plotting) kedalam kertas yang
telah dibuat pada langkah ke-2 (langkah pembuatan sumbu vertikal dan sumbu
horizontal).
·
Pemberian
Informasi Berikanlah informasi yang secukupnya untuk Scatter Chart tersebut
seperti :
1. Judul Grafik
2. Banyaknya pasangan data
3. Judul dan unit pengukuran untuk
sumbu Vertikal dan Horizontal
4. Interval Waktu
5. Orang yang membuat dan penanggung
Jawab Scatter Chart tersebut.
6. RUMUS : Cara mendapatkan Koefisien Korelasi
( r )
7. “GAMBAR RUMUS SCATTER”
8. r= Koefisien Korelasi
9. n= Banyaknya Pasangan Data X dan Y
10. ?x=Jumlah Nilai Variabel X
11. ?y=Jumlah Nilai Variabel Y
12. ?x2=Jumlah Kuadrat Nilai Variabel X
13. ?y2=Jumlah Kuadrat Nilai Variabel X
14. Range = -1 ? r ? +1
15. r mendekati + 1 = Variabel X dan Y
memiliki korelasi Positif Kuat
16. r mendekati – 1 = Variabel X dan Y
memiliki korelasi Negatif Kuat
17. r mendekati 0 = Variabel X dan Y
memiliki korelasi Sangat Lemah
18. Dalam penentuan penyebab Dominan,
maka nilai Koefisien Korelasi yang menentukan penyebab dominan adalah : r ?
0,501
20. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah
Pencapaian SLS berhubungan langsung dengan
21. Peningkatan pencapaian penjualan di
cabang XYZ selama tahun 2005. Oleh karena itu
22. SLS perlu selalu dijaga dan
ditingkatkan performancenya karena akan berakibat positif
23. pada penjualan.
Contoh 1
Sebuah
tim perencanaan kota, selama penyelidikan kecelakaan di jalan, mengidentifikasi
beberapa kemungkinan penyebab. Tiga penyebab utama diduga: kecepatan kendaraan,
kepadatan lalu lintas dan kondisi cuaca lokal. Karena tidak ada bukti yang
jelas yang tersedia untuk mendukung salah satu hipotesis, mereka memutuskan
untuk mengukur mereka, dan menggunakan Scatter Chart untuk memeriksa apakah
hubungan antara salah satu penyebab cukup kuat untuk mengambil tindakan lebih
lanjut.
Untuk
mendapatkan ukuran yang cukup, mereka membuat tindakan setiap hari selama dua
bulan, menggunakan sensor jalan lokal dan laporan dari layanan ambulans.
Scatter Chart digambar untuk setiap penyebab yang mungkin terhadap jumlah
kecelakaan. Hasil memungkinkan kesimpulan berikut harus dibuat :
·
Ada korelasi
rendah positif dengan kepadatan lalu lintas.
·
Ada korelasi
disimpulkan dengan kondisi jalan.
·
Ada
korelasi, positif dengan kecepatan tinggi lalu lintas, dengan kecelakaan
dropping off lebih tajam di bawah 30 mph.
Akibatnya,
langkah-langkah kontrol kecepatan lebih banyak lalu lintas yang dipasang,
termasuk tanda-tanda dan permukaan. Hal ini mengakibatkan penurunan terukur
dalam kecelakaan.
Contoh 2
Seorang
tukang roti tersangka bahwa waktu berdiri dari adonan mempengaruhi cara naik.
Sebuah Scatter Chart waktu bangkit melawan kepadatan roti diukur menunjukkan
korelasi yang adil pada distribusi berbentuk U terbalik. Dengan demikian ia
menggunakan waktu pada titik tertinggi pada kurva untuk mendapatkan kesempatan
terbaik roti baik-bangkit.
Diduga
bahwa suhu tekan menyebabkan menolak dalam proses pembentukan plastik. Sebuah
Scatter Chart menunjukkan korelasi positif yang tinggi, mendorong suatu
redesign pers, termasuk penggunaan bahan lebih tahan panas.Hal ini menghasilkan
penurunan yang signifikan dalam jumlah potongan ditolak.
Sebuah
plot gaji departemen SDM terhadap hasil survei motivasi. Hasilnya adalah
korelasi negatif yang lemah. Sebuah Scatter Chart kedua, merencanakan waktu di
perusahaan terhadap motivasi, memberikan korelasi yang lebih tinggi. Sebuah
program motivasi ditargetkan sesuai dan menghasilkan peningkatan yang stabil
dalam skor yang diberikan kepada motivasi dalam survei personil berikutnya
perusahaan.
Bagaimana melakukannya
1. Tentukan dua item yang ingin Anda bandingkan.
Satu dapat diidentifikasi sebagai penyebab dicurigai dan yang lain sebagai efek
dicurigai. Hal ini mungkin berasal dari penggunaan alat-alat lain, seperti
Efek-Penyebab Hubungan Diagram atau Diagram.
2. Identifikasi pengukuran yang akan
diambil. Keduanya harus variabel (yaitu diukur pada skala kontinu) dan itu
harus mungkin untuk mengukur keduanya pada saat yang sama. Buatlah pengukuran
sespesifik mungkin untuk mengurangi variasi dan meningkatkan kemungkinan
hubungan yang lebih tinggi. Sebagai contoh, pengukuran dari bahan pemasok
tunggal mungkin lebih baik daripada mengukur semua bahan yang disediakan.
3. Membuat 50-100 pasang pengukuran.
Ketika melakukan hal ini, bertujuan untuk menjaga semua variabel lain stabil
mungkin, karena dapat mengganggu dengan angka akhir. Berhati-hatilah ketika
mengukur perilaku manusia, sebagai tindakan pengukuran dapat menyebabkan orang
diukur untuk mengubah perilaku mereka, terutama jika mereka mencurigai mereka
mungkin kehilangan keluar dalam beberapa cara.
4. Plot diukur pasang di Scatter Chart.
Desain sumbu dan sisik pada diagram untuk memberikan penyebaran maksimum visual
poin. Ini mungkin melibatkan menggunakan skala yang berbeda dan membuat sumbu
salib di non-nilai nol (seperti pada gambar dibawah). Jika menyelidiki hubungan
sebab-akibat yang mungkin, alur sebab dicurigai pada sumbu x (horizontal) dan
efek dicurigai pada sumbu y (vertikal).
5. Jika korelasi tinggi, kemunduran
('rata-rata') line dapat ditarik melalui titik merencanakan, untuk menekankan
tren. Hal ini dapat dihitung atau diperkirakan dengan mata (meskipun hal ini
harus dibuat jelas bagi pembaca masa depan diagram).
6. Jika korelasi cukup linear, maka
koefisien korelasi dapat dihitung.
7. Menafsirkan diagram dan bertindak
sesuai. Hal ini mungkin untuk mengidentifikasi perbaikan atau untuk
memungkinkan estimasi nilai efek masa depan. Jika yang terakhir, standard error
dapat dihitung, seperti pada gambar di bawah ini.
Bila
menggunakan Scatter Chart untuk memperkirakan nilai dampak masa depan, hanya
memperkirakan dalam kisaran korelasi diketahui, sebagai bentuk dapat berubah di
luar kisaran tersebut.
1.5.2 Praktis Variasi
·
Jika titik
pada Scatter Chart bertepatan dengan poin lainnya, fakta bahwa satu titik
sebenarnya adalah dua atau lebih mungkin akan disorot oleh keberanian mereka
atau dengan menggunakan lingkaran konsentris.
·
Jika
pengukuran sulit diperoleh, sesedikit 30 pasangan pengukuran dapat digunakan.
·
Gunakan
Tabel Korelasi ketika kebetulan beberapa poin diukur, biasanya ketika ada
sejumlah posisi mungkin. Ini secara efektif lintas antara Scatter Chart dan
Check Sheet, dimana setiap posisi xy diwakili oleh kotak di mana beberapa poin
dapat diindikasikan.
·
Pisahkan set
pengukuran dapat ditampilkan pada Scatter Chart yang sama, yang dapat dibedakan
dari satu sama lain dengan menggunakan spidol berbentuk berbeda untuk setiap
set poin. Pemakaian khas adalah di mana satu variabel yang sedang berubah,
misalnya untuk menunjukkan pengukuran bahan dari pemasok yang berbeda.
·
Mana
korelasi non-linear muncul, perkiraan kasar dapat dilakukan dengan menggunakan
mereka dengan membagi mereka ke dalam bagian sekitar linear dan menghitung
garis regresi dan standard error seperti di atas.
1.6 Stepped Chart
Stepped
chart visualisasi data yang digunkan untuk memberikan informasi berupa kenaikan
dan penurunan sebuah data informasi, seperti halnya area chart, namun
perbedaannya pada stepped chart menggunkan garis yang membentuk seperti
kotak/balok.
Stepped
biasanya digunakan untuk memberikan informasi seperti data informasi produksi
perusahaan, dengan menggunakan diagram ini bias terlihat kenaikan dan penurunan
sebuah produksi perusahaan, sehingga stepped chart biasa digunakan untuk
memberikan informasi data yang berupa kenaikan dan penurunan.
Stepped
terdiri dari dua sumbu x dan y dalam penampilannya seperti pada gambar diatas,
untuk peningkatan jumlah bias dilihat berwarna hijau dan penurunan berwarna
merah.
Contoh penjelasan :
Pada
diagram diatas memberikan atau berupa diagram tentang tinggi sebuah salju pada
permukaan tanah, cara pembacaan stepped chart cukup mudah kita tinggal melihat
arah garis yang dibentuk jika keatas maka mengalami kenaikan dan kebawah
mengalami penurunan. Pada contoh diatas mislnya pada desember-20 salju
mengalami peningkatan yaitu tingginya bertambah 20cm dari 60 ke 80 cm. dan
kemudian hingga dec-24 tidak mengalami peningkatan sehingga terlihat garisnya
lurus, dan mengalami peningkatan lagi pada dec-2 dan penurunan pada sekitar
dec-25. Pembacaannya hanya tinggal melihat arah garisnya saja.
1.6.1 Perbedaan Stepped Chart Dengan
Line Chart
Sebuah
grafik langkah dapat berguna ketika Anda ingin menunjukkan perubahan yang
terjadi pada interval yang tidak teratur. Misalnya, kenaikan harga di produk
susu, bensin, tarif pajak, suku bunga, dll.
Karena stepped chart hamper mirip
dengan line chart atau diagram garis, namun terdapat beberapa perbedaan, bisa
lihat pada contoh dibawah ini :
1.6.1.1 Stepped Chart Vs. Line Chart
Sebuah
diagram garis cenderung akan menghubungkan titik data sedemikian rupa seperti
yang terlihat .diagram garis cenderung lebih terfokus pada hal seperti itu ,
dan bukan perubahan waktu yang tepat.
Sebaliknya,
diagram langkah menunjukkan waktu yang tepat dari perubahan data bersama dengan
kecenderungan.
Anda
dapat dengan mudah melihat periode waktu di mana tidak ada perubahan, dan dapat
membandingkan besarnya perubahan pada setiap contoh.
Berikut
adalah contoh dari kedua garis grafik dan langkah grafik - dibuat menggunakan
data set yang sama (harga bensin di India).
Kedua
grafik ini terlihat mirip, namun grafik garis agak menyesatkan. Ini memberi
kesan bahwa harga bensin sudah naik secara konsisten selama Mei 2015 dan Juni
2015 (lihat gambar di bawah). Tetapi jika Anda melihat grafik langkah, Anda
akan melihat bahwa kenaikan harga terjadi hanya pada dua kesempatan.
Demikian
pula, line chart menunjukkan sedikit penurunan selama September sampai
November, sedangkan grafik langkah akan memberitahu Anda bahwa ini adalah masa
tidak aktif (lihat gambar di bawah).
Dengan
melihat kasus diatas dapat kita simpulkan bahwa diagram langkah memberi
penjelasan yang lebih details dan jelas dibanding diagram garis untuk beberapa
kasus. Sehingga kita harus pandai menggunakan diagram yang mana yang cocok
untuk kasus yang ada.
0 komentar:
Posting Komentar